Sejatinya mitos adalah sebuah hal yang cukup sulit untuk kita percaya, kenapa? Karena mitos pada dasarnya hanya berasal dari cerita mulut ke mulut yang kadang hanya menggambarkan penafsiran dan tidak mengandung fakta di dalamnya. Tapi yang namanya mitos itu sendiri memang menjadi cerita yang umumnya sangat dipercaya.
Di tanah air sendiri ada banyak mitos yang begitu melekat bagi kehidupan kita, termasuk pula untuk urusan pacaran. Tapi karena itu mitos berarti Anda tidak harus percaya bukan? Nah, untuk Anda yang sekarang ini lagi pacaran dari pada “tersesat” berikut 7 fakta dibalik mitos pacaran, apa saja?
Mitos Jangan Buru-Buru Menikah
Banyak pasangan yang tentu saja pernah mendengar “gak usah buru-buru nikah, kamu harus mengenal bibit, bobot dan bebetnya dulu”. Anda sendiri pasti sering mendengar saran seperti itu bukan?
Memang mitos pacaran seperti itu adalah salah satu saran yang sering dikatakan oleh para orangtua dulu. Sebenarnya disatu sisi, saran itu ada baiknya karena untuk urusan menikah memang Anda lebih baik mengenal pacar Anda dari luar dan dalam, jangan hanya luarnya saja. Tapi bukan berarti mitos seperti itu fakta yang harus Anda percaya, karena sebenarnya meski Anda baru saja pacaran tapi kalau Anda dan si dia sudah berkomitmen dan dia menunjukkan komitmennya menikahi Anda, untuk apa Anda menunda? Kalau Anda sudah siap menikah tidak perlu menundanya karena bukan berarti Anda tidak akan bahagia. Apalagi pacaran Anda akan lebih menyenangkan kalau sudah menikah, karena semuanya sudah halal ya kan?
Mitos Kalau Pacaran itu Tidak Boleh Emosi
Banyak orang percaya kalau emosi itu adalah hal buruk, itu terjadi karena mitosnya emosi bisa merusak hubungan. Faktanya emosi adalah hal yang tidak terpisahkan dari manusia, bahkan itulah yang membedakan kita dengan makhluk lainnya. Tidak hanya itu, emosi sendiri bukan hanya marah tapi emosi itu adalah rasa senang, bahagia dan sedih. Bahkan jatuh cinta itu emosi.
Jadi tidak benar kalau saat Anda pacaran Anda tidak boleh emosi, begitu juga dengan emosi negatif seperti marah-marah. Kenapa? Karena saat pacaran, faktanya ada kalanya Anda memang harus bersikap emosional seperti saat pacar Anda didekati orang lain.
Mitos Tidak Boleh Membicarakan Mantan
Mantan adalah topik pembicaraan yang selalu dihindari mereka yang pacaran, Anda dengan si dia pasti juga melakukannya bukan? Hal tersebut karena banyak orang percaya dengan mitos pacaran, khususnya masalah mantan. Seperti “kalau pacaran tidak boleh ngomong soal mantan karena bisa bikin pacar dan Anda sendiri jadi sakit hati”.
Padahal faktanya, membahas tentang mantan juga diperlukan karena ada kalanya dengan membicarakan masa lalu kita bisa mengambil pelajaran dari itu demi memperbaiki diri.
Mitos Wanita itu Harus Menunggu
Mitos ini tidak hanya terjadi bagi mereka yang lagi pacaran, tapi juga mereka yang lagi PDKT. Mitosnya para wanita harus menunggu pria untuk melakukan satu hal lebih dulu, misalnya minta maaf setelah bertengkar dengan pacar atau menunggu gebetan untuk menghubungi lebih dulu supaya tidak terlihat murahan.
Mitos seperti ini tentu tidak boleh Anda percaya, kenapa? Karena kalau Anda sendiri yang melakukan kesalahan kenapa Anda tidak boleh minta maaf lebih dulu? Atau kalau Anda sendiri memang suka kenapa tidak boleh menghubunginya? Lebih atraktif bukan berarti murahan atau meminta maaf bukan berarti menjatuhkan harga diri Anda. Bukannya kalau memang salah harus minta maaf ya kan?
Mitos Kalau Pacaran itu Harus Jadi Pendengar yang Baik
Kalau mitos yang satu ini sebenarnya bisa Anda percaya tapi bisa juga tidak. Memang seperti mitosnya kalau pacaran itu kita harus bisa jadi pendengar yang baik untuk pasangan kita. Bahkan kita harus bisa bersabar menghadapi pasangan, karena itulah hal yang bisa membuat hubungan lebih baik.
Hanya saja disisi lain mitos ini juga tidak bisa selamanya kita percaya, karena faktanya pacaran yang sehat itu adalah pacaran yang berjalan seimbang. Anda tidak harus selalu mengalah, selalu bersabar dan selalu mendengarkan karena Anda juga harus bisa mengungkapkan perasaan Anda jika Anda tidak setuju. Ada kalanya Anda juga harus marah dan bersikap sedikit ego. Semua itu harus seimbang, jika Anda bisa jadi pendengar yang baik berarti pacar Anda juga harus jadi pendengar yang baik untuk Anda.
Mitos Kalau Wanita itu Tidak Boleh Bergantung dengan Pasangan
Tidak boleh manja, tidak boleh bergantung sama pasangan dan tidak boleh selalu meminta bantuan pasangan. Seperti itulah mitos pacaran yang selama ini dipercaya banyak orang.
Menjadi pribadi yang mandiri memang jauh lebih baik ketimbang harus ketergantungan dengan orang lain meski itu pacar sendiri. Tapi fakta dibalik mitos pacaran seperti itu justru akan membuat Anda terkejut. Kenapa? Jangan lupa Anda adalah manusia yang merupakan makhluk tak sempurna, karena itu ada kalanya Anda membutuhkan bantuan orang lain dan pacar Anda tentu orang yang selalu bisa Anda andalkan.
Mitos Kalau Sudah Pacaran Tidak Boleh Takut atau Cemas
Kepercayaan faktanya memang merupakan bagian penting dalam sebuah hubungan. Sayangnya hal ini justru memunculkan satu mitos menyesatkan yang justru mulai dipercaya banyak orang. Seperti mitos yang mengatakan kalau sudah pacaran baik wanita maupun pria tidak boleh cemas, ragu-ragu dan takut dengan tindak tanduk pacarnya.
Hal tersebut tentu tidak bisa Anda percaya, karena ada kalanya Anda memang harus takut, ragu atau bahkan cemas terhadap pacar Anda. Apalagi kalau Anda sendiri mendengar hal buruk tentang pacar, lagipula perasaan tersebut adalah sisi emosional manusia yang hanya ada saat Anda mencintai pasangan Anda. Tapi yang terpenting Anda percaya dengan penjelasan pacar Anda, kalau dia mengatakan “itu tidak benar” kalau dia memang orang yang jujur maka tentu saja Anda harus percaya. Tapi tidak ada salahnya juga kalau Anda lebih dulu memastikan itu benar atau tidak.
Fakta yang sebenarnya, apapun yang Anda alami saat pacaran sikapi dengan cara yang tepat dan dimomen yang tepat. Tidak harus selalu percaya mitos bahkan sebenarnya tidak boleh sih.