Menjalani suatu hubungan asmara yang manis, tentunya menjadi dambaan bagi setiap orang. Dalam melakukan masa penjajakan, kebanyakan wanita telah mejadi ‘buta akan cinta’ terlebih ketika ia sudah bisa jalan bersama dengan pria yang tersebut yang tentunya memiliki postur yang ideal dari sisi fisik terlebih materi. Jika Anda berada pada kondisi tersebut, tentunya Anda harus berhati-hati dan waspada agar Anda dapat menilai dengan baik dan benar bahwa pria tersebut adalah typical pria yang serius atau malah sebaliknya si dia adalah typical pria yang tidak serius melainkan hanya memberikan harapan palsu saja dengan Anda.
Typical pria yang hanya memberikan harapan palsu bagi wanita yang jalan bersamanya, akan menunjukkan ketidak tegasan dan ketidakjelasan terhadap hubungan asmaranya. Oleh karena itu baiknya, Anda dapat menegaskan dengan si dia dengan hubungan yang saat ini Anda jalani bersamanya dan kemudian menanyakan bahwa tujuan si dia mendekati Anda. Anda tentunya membutuhkan kejelasan dengan hubungan Anda yang tanpa nama saat ini bersamanya dan tentu pula Anda tidak ingin dipermainkan dengan pria yang hanya akan membuang waktu Anda.
Menurut Rosdiana Setyaningrum, M. Psi, psikolog klinis anak dan dewasa tersebut mengemukakan bahwa “kalau saya langsung tanya saja maunya apa, ngapain sih kita digantung-gantung, diperlakukan orang seenaknya, supaya kita juga nggak buang-buang waktu,” ujarnya.
Dalam mengahadapi pria yang notabene berada pada typical pria pemberi harapan palsu tentu saja merupakan suatu pilihan yang kemudian dikembalikan pada diri Anda sendiri. Anda tentunya harus menjadi berani dengan keputusan yang Anda buat, baik itu mengenai kelangsungan hubungan Anda begitupun dengan konsekuensinya. Anda tentunya harus melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan dan jangan gantungkan hal tersebut dengan pendapat orang lain. “Kita juga bisa kok gantung sana-sini, tapi cuma kita nggak mau kan? Pokoknya harus berani, apa yang kita mau, go for it,” ungkapnya.
Pada umumnya, wanita akan berada dalam buaian asmara sehingga mereka yang mengambil keputusan dengan pria yang sudah jelas adalah typical pria pemberi harapan palsu, bahwa tidak selamanya si dia akan terus-menerus bersikap demikian, yang kemudian dengan pengharapan bahwa si dia akan berubah seuatu saat nanti untuk isa menjadi tegas dalam hubungan asmara mereka yang tidak jelas. Secara psikologis, manusia yang sudah berusia setelah umur 20 tahun, sangatlah jarang untuk merubah apa yang telah menjadi pilihannya dan keputusannya. Tentunya, Anda tidak ingin menjadi objek bualan janji tanpa pembuktian oleh pria pemberi harapan palsu tersebut.
“Dijanji-janjiin doang, dijadiin juga nggak, ah berarti dia memang begitu kelakuannya. Kadang kalau perempuan suka ngerasa ‘aduh, lelaki ini akan datang kok begitu dia cinta sama saya, dia akan berubah,’ itu nggak mungkin,” tutur psikolog lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Psikolog klinis anak dan dewasa tersebut, memberikan saran kepada wanita di luar sana agar mengedepankan intuisi atau ‘kata hati’ dalam pengambilan keputusan, oleh karena intuisi atau ‘kata hati’ akan menjadi suatu media agar Anda dapat mengetahui bahwa pria tersebut adalah pria yang baik untuk Anda atau malah sebaliknya, bahwa dia adalah pria yang tidak tepat untuk Anda. Berdiskusi dengan teman ataupun kerabat terdekat tentang hal tersebut dapat menjadi alat bantu lain yang dapat membantu Anda dalam mendalami karekter pria tersebut kedepannya. Anda tentunya harus bisa menelaah dengan baik setiap saran yang diberikan oleh kerabat terdekat Anda, yang tentunya dapat Anda jadikan pertimbangan nantinya dalam pengambilan keputusan.
“Intuisi itu bicara tapi kadang-kadang kalau kita lagi naksir orang kita nggak mau percaya. Dengarkan juga kata teman-teman karena mereka itu lebih objektif (penilaiannya),” sarannya dan sekaligus menjadi ulasan penutup dari psikolog tersebut.