Menjalani hidup bersama pasangan Anda tentu saja lebih menyenangkan dibandingkan menjalaninya sendirian. Kucing aja kalau udah waktunya kawin pasti nyari betina, masa sih yang jomblo betah aja sendiri? Jangan-jangan emang sukanya sama yang sejenis aja, duh jangan sampe deh masa “mainnya pake tangan?” hehe, yang jomblo jangan kejang-kejang ya.
Tapi emang nyari pasangan itu gak semudah kita nyebutinnya, kadang sudah berusaha untuk memantaskan diri eh dia yang disuka malah sukanya sama orang lain. Bahkan gak jarang nih, udah lama pacaran si dia nikahnya sama orang lain terus udah gitu pake alasan dijodohin segala lagi. Gimana gak banyak yang kejang-kejang abis nenggak racun serangga plus serangga-serangganya kalau udah gini?
Well yang namanya sebuah hubungan itu emang gak bisa kita pastikan akan berlanjut sampai mana, apalagi seiring waktu terkadang ada saja masalah yang menimpa hubungan kita iya kan? Kalau kata orang-orang sih, kandasnya sebuah hubungan entah itu yang baru dibina ataupun yang sudah bertahun-tahun sampe uban mulai tumbuh itu artinya kita dan si dia emang cuma dijodohkan sampe disitu aja. Tidak untuk jadi pasangan sehidup semati, apalagi kalau memang kita dan pasangan itu banyak perbedaan.
Memang ada begitu banyak pemikiran, peristiwa dan faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi dan akhirnya hubungan pun berujung pada perpisahan atau perceraian. Seberapa jauh Anda bisa bertahan dalam suatu hubungan itu sebenarnya hanya Anda sendirilah yang memutuskannya. Ya hanya Anda dan pasangan yang bisa menentukan, karena sebenarnya setiap masalah dalam hubungan itu bisa diatasi.
Nah untuk Anda para pembaca setia SegiEmpat.com (khususnya yang udah punya pacar ya) sebelum memutuskan untuk mengakhiri hubungan, ada baiknya Anda mencoba 8 langkah mempertahankan hubungan ini. Biar gak ada dendam apalagi sampe muncul omongan “seandainya dulu aku gak minta putus pasti yang gandeng dia itu aku” waktu pas gak sengaja ketemu sama mantan. Langsung aja ya, berikut beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk mempertahankan hubungan Anda dan pasangan.
1. Turunkan Ego
Mungkin Anda sampe mengerutkan dahi waktu saya sebut kalau “setiap masalah dalam hubungan itu sebenarnya bisa di atasi” karena Anda mungkin berpikir kalau setiap masalah bisa di atasi gak bakal ada orang-orang patah hati yang sampe nayangin live di facebook lagi minum shampoo. Atau yang sampe posting foto nangis waktu lagi rindu ama mantan bini.
Well, memang harus diakui kalau gak semua masalah itu bisa di atas, tapi itu hanya terjadi kalau tidak ada satu pihak yang mau menurunkan egonya. Ego yang besar bukan hanya ibarat batu karang di lautan, tapi ego itu ibarat bancir bandang di gurun pasir (hehe lebay banget ya). Tapi memang sebenarnya ego itu adalah faktor yang paling berpengaruh dalam sebuah hubungan. Karena kadang kita sendiri berpikir untuk mempertahankan hubungan tapi ego kita mendorong untuk mengakhirinya. Misalnya kayak gini “aku itu sebenarnya cinta sama dia, aku juga sayang banget apalagi dia itu satu-satunya yang bisa bikin aku nyaman, tapi kalau dia lebih sering ngabisin waktu sama kerjaannya terus sama aku kapan?”.
Jadi inilah hal pertama yang harus Anda lakukan, turunkan ego Anda agar bisa memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan Anda berdua. Yang namanya ego itu kan kita jadi cenderung memikirkan diri sendiri.
2. Merenung
Pertengkaran itu gak bakal bisa diselesaikan kalau sama-sama ego, itulah alasannya kenapa pepatah mengatakan “biarkan dia menyendiri” karena memang ada kalanya, pertengkaran itu membutuhkan waktu untuk menyendiri lebih dulu.
Tapi kalau menyendiri juga yang dipikirkan jangan Cuma kesenangan sendiri. Cobalah untuk berkomunikasi dengan diri Anda secara lebih jujur dan tulus. Tanyakan pada diri Anda apa yang Anda inginkan, apa yang Anda harapkan dan bagaimana caranya mencapainya. Dan jangan lupa pikirkan juga apakah yang Anda inginkan itu bisa diterima sama pasangan? Kayak kasus yang lagi marak itu yang gak ada angin gak ada ujan eh langsung muncul sama istri baru. Ini mah gak fair namanya, katanya cinta tapi kok gak dari awal ngomongnya? Giliran udah jadi ngakunya “udah dikasih ijin” nyatanya mah baru ngomong pas udah jadi istri.
3. Mengidentifikasi Masalah
Dalam sebuah hubungan itu masalah sekecil apapun bisa jadi perusak hubungan, jadi setelah Anda merenungkan masalahnya Anda juga coba jelaskan kepada pasangan Anda apa yang telah mengganggu Anda dan lakukan dengan cara sebaik mungkin. Sampaikan hal-hal yang membuat Anda tidak puas dengan tenang dan runut.
4. Pedulilah
Katakan pada diri Anda bahwa Anda peduli tentang apa yang terjadi dalam hubungan Anda, dan hal apa pun yang melibatkan Anda berdua. Anda sudah harus tahu sekarang bahwa dalam kehidupan sebagai pasangan, banyak masalah yang harus diatasi. Anggaplah masalah-masalah itu sebagai ujian apakah Anda benar-benar saling memiliki dan memang benar-benar saling mencintai?
5. Jangan berpikir negatif
Buang jauh-jauh pikiran-pikiran negatif, terlebih saat Anda sedang bertengkar. Berpikir negatif hanya akan memperburuk keadaan.
6. Ubah cara berpikir Anda
Katakan kepada diri sendiri bahwa Anda benar-benar mampu mengatasi dan memahami segala macam masalah yang Anda hadapi. Yakinlah bahwa semua hal sebenarnya dapat dilihat dari berbagai sisi berbeda. Jika tidak, Anda mungkin akan selalu merasa terbebani oleh masalah, menjadi stres dan mengakibatkan ketegangan dalam hubungan Anda. Mungkin Anda harus mulai dengan menurunkan tingkat ego Anda sedikit.
7. Lakukan tanggung jawab Anda
Dalam setiap hubungan, anda bertanggung jawab untuk mempertahankannya, kecuali memang Anda tidak serius dengan hubungan tersebut. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang salah? Apakah Anda meninggalkan tanggung jawab Anda sebagai pasangan? Tidak ada salahnya mengintrospeksi diri Anda dengan tenang.
8. Belajarlah untuk menjadi lebih penuh perhatian
Menghormati satu sama lain dan belajar untuk mendengarkan. Inti dari kebersamaan adalah untuk bersama dan berbagi segala hal. Kebanyakan orang hanya ingin pikiran mereka untuk didengar. Dan jangan pernah berasumsi pasangan Anda sama seperti Anda. Semua orang melihat sesuatu secara berbeda jadi jika Anda ingin mengkritik, berikanlah kritik yang membangun.
Mencintai seseorang memang mudah, tapi tidak sesederhana yang Anda pikir. Terkadang diperlukan kompromi, pengorbanan, kepercayaan dan perundingan. Proses ini akan terus menjadi pelajaran sepanjang hidup Anda. Anda berdua harus bisa saling mencintai pasangan apa adanya, namun juga harus bisa saling memotivasi satu sama lain untuk menjadi orang yang lebih baik.
