Mengekspresikan cinta itu tak Cuma sekedar kata, tapi butuh tindakan nyata.
Sebenarnya hal seperti itu sudah diakui sejak lama, bahkan Raja ke 5 dalam dinasti Mogul di India bernama Shah Jahan pun melakukannya kepada wanita tercinta bernama Mumtaz Mahal.
Anda semua tentu sudah tahu Taj Mahal bukan? siapa sih yang tak tahu? apalagi bagunan ini memang yang menjadi salah satu bangunan tertua di dunia yang termasuk salah satu tujuan wisata paling diinginkan. Pernah bermimpi untuk bisa berfoto di sana? Selfie atau wefie bareng si dia? Atau bahkan ingin mengabadikan kebersamaan bersama si dia saat sudah di halalkan?
Tidak perlu ditanya lagi kan? karena memang Taj Mahal itu sudah jadi salah satu hal yang paling di impikan banyak pasangan. Apalagi memang bangunan bersejarah ini bisa bikin bangga waktu di upload di sosial media hehe. Well, sebelum itu semua terwujud ada baiknya jika Anda bisa mengenal lebih dekat tak Cuma sekedar simblo cinta saja.
Taj Mahal yang terletak di kota Agra, India adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Kisah di balik pembangunan Taj Mahal tidak kalah “ajaib” dibandingkan kemegahannya. Taj Mahal merupakan contoh seberapa dalam seorang pria mencintai istrinya, bahkan setelah istrinya meninggal dunia, ia memastikan bahwa memori cinta mereka tidak akan pernah pudar. Alkisah Kaisar Mughal Shah Jahan, yang tergila-gila dengan Mumtaz Mahal, istri tercintanya. DiaMumtaz Mahal adalah seorang Putri Muslim Persia (sebelum menikah ia bernama Arjumand Banu Begum) dan dia adalah anak dari Kaisar Mughal Jehangir dan cucu dari Akbar Agung. Pada usia 14 tahun, Shah Jahan bertemu Mumtaz dan jatuh cinta padanya. Lima tahun kemudian pada tahun 1612, mereka menikah.
Mumtaz Mahal, pendamping tak terpisahkan dari Shah Jahan, meninggal pada tahun 1631, saat melahirkan anak ke-14 mereka. Untuk mengenang memori cintanya kepada Mumtaz Mahal, Shah Jahan membangun sebuah monumen megah sebagai penghargaan kepadanya, yang sekarang kita kenal sebagai “Taj Mahal”. Pembangunan Taj Mahal dimulai pada tahun 1631. Pembangunan Taj Mahal sendiri melibatkan ratusan buruh, pemahat batu, tukang ukir, pelukis, ahli kaligrafi, pembangun kubah dan seniman lain baik dari kekaisaran Mughal sendiri maupun dari Asia Tengah dan Iran. Dibutuh sekitar 22 tahun untuk membangun Taj Mahal hingga menjadi seperti yang kita lihat hari ini. Sebagai sebuah lambang cinta, Taj Mahal memanfaatkan tenaga dari 22.000 buruh dan 1.000 gajah. Monumen ini dibangun seluruhnya dari marmer putih, yang didatangkan dari seluruh India dan Asia Tengah. Dengan biaya sekitar 32 juta rupee, pembangunan Taj Mahal akhirnya selesai pada tahun 1653.
Segera setelah selesainya pembangunan Taj Mahal, Shah Jahan digulingkan oleh Aurangzeb (anaknya sendiri) dan ditempatkan dalam rumah tahanan di dekat Fort Agra. Saat ia meninggal, Shah Jahan dimakamkan dalam mausoleum bersama dengan istrinya. Meskipun beberapa abad telah berlalu sejak pembangunannya, Taj Mahal tetap menjadi lambang cinta yang terus bersinar dan menarik banyak orang dari seluruh dunia untuk mengunjunginya.
Well, yang namanya cinta itu memang luar biasa. Dia saja yang seorang raja begitu mencintai wanitanya. Situ yang biasa-biasa saja sudahkah Anda membuktikan cinta untuk wanita Anda? atau Cuma disaat butuh saja? udah pecat aja mbak kalau gitu! Haha.