Perselingkuhan jelas menjadi ancaman dalam setiap hubungan asmara seseorang bersama kekasihnya. Saat perselingkuhan atau hal menyakitkan lainnya yang membuat hubungan Anda berakhir dengan sang kekasih, selain bayang-bayang sang mantan yang masih segar melintas dalam ingatan Anda, rasa sakit dan kecewa atas perbutannya jelas menjadi suatu hal yang masih sulit Anda terima. Semua perasaan tersebut mungkin mulai membuat Anda menyusun rencana balas dendam terkejam pada mantan Anda.
Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah membalas rasa sakit hati pada sang mantan penting untuk Anda lakukan? Berkinginan untuk balas dendam pada kekasih jelas hanya akan membuka babak permasalahan yang baru dengannya. Terlebih, saat Anda memaknai balas dendam sebagai suatu hal yang Anda lakukan secara negatif. Sehngga melakukan balas dendam pada konteks yang minor, jelas hanya akan memperburuk keadaan yang ada.
Namun, jika alasan yang membuat hubungan asmara Anda dan si dia berakhir dikarenakan perngorbanan Anda yang jauh lebih besar darinya dan kemudian si dia mencampakkan Anda, berarti pengorbanan yang pernah Anda lakukan terhadapnya menjadikan Anda tidak tulus melakukannya.
Rasa kecewa dan tersakiti jelas menjadi perasaan yang tidak akan terhindarkan oleh kaum wanita manapun sebagai insan perasa pasca hubungannya dengan sang kekasih berakhir. Pantaslah jika kebanyakan wanita mengalami masa-masa sulit dalam melaluihari-harinya pasca ditinggal kekasih. Kecewa, marah pada mantan, emosi hingga dendam beberapa hal yang ada dalam benak wanita yang kemudian berpotensi memicunya untuk balas dendam.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memaknai secara bijak dengan segala kondisi yang tidak sejalan dengan keinginan Anda, seperti disaat hubungan asmara Anda kandas dengan si dia. Pemikiran yang lebih positif akan jauh lebih baik ketimbang merencanakan serangkaian perbuatan yang hanya akan menambah masalah baru antara Anda dan si dia dikemudian hari.
Berikut tiga alasan mengapa balas dendam pada sang mantan sama sekali menjadi hal yang tidak penting untuk Anda lakukan terhadapnya, antara lain :
1. Hanya Menghabiskan Energi, Waktu Bahkan Materi
Disaat memiliki pemahaman bahwa melakukan balas dendam pada si dia hanya akan membuang energi dan waktu Anda, maka apa yang menjadi pemahaman Anda merupakan sikap positif dalam memaknai berakhirnya hubungan Anda dan si dia. Bagaimana tidak, tentu Anda membutuhkan energi mulai dari berfiir hingga melaksanakan apa yang menjadi misi balas dendam Anda padanya. Tidak hanya itu, waktu Anda yang berharga pun akan terbuang demi pria yang telah mengecewakan Anda. Sedangkan dengan waktu yang Anda manfaatkan dengan baik dapat membawa Anda menjadi lebih produktif. Sehingga move on tanpa balas dendam menjadikan Anda lebih belajar banyak dari pengalaman dan juga menjadikan Anda lebih positif dalam menyambut cinta yang baru.
2. Membuat Anda Depresi
Merencanakan misi balas dendam tentu diawali dengan energi yang besar untuk merencanakan dan mewujudkan bagaimana cara membalas rasa sakit hati Anda yang begitu mendalam pada si dia. Selain pada fase ini Anda hanya membuat energi yang banyak dan waktu berharga Anda. Pernahkah Anda befikir jika berbagai peluang, resiko, konsekuensi dapat menjadi beberapa hal yang membuat misi balas dendam Anda pada akhirnya tidak terwujudkan. Sehingga disaat waktu berharga yang telah Anda siapkan serta energi yang besar untuk menyusun perencanaan balas dendam yang sistematis hanya demi membalas rasa sakit hati Anda, kegagalan mewujudkan misi balas dendam jelas hanya semakin membuat mental Anda memburuk dan semakin tidak sehat. Selain itu, besar kemungkinan kegagalan perencanaan Anda membuat Anda menjadi sangat rentan akan stres dan depresi. Oleh karena itu, putus cinta alangkah baiknya dapat Anda maknai sebagai sebuah proses uyang nantinya membuat Anda menjadi lebih matang kedepannya dalam membina hubungan asmara yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Tidak Akan Merubah Kondisi yang Ada
Berakhirnya hubungan asmara dengan kekasih dan membuat Anda berkeinginan balas dendam di pandang sebagai suatu hal yang sama sekali tidak penting oleh karena sukses atau tidaknya Anda mewujudkan misis balas dendam atas rasa sakit hati yang Anda rasakan pasca hubungan Anda dan si dia kandas yaitu tentu tidak akan merubah kondisi yang ada. Bahkan saat misi balas dendam Anda pun berhasil dan sang mantan mengetahui bahwa Anda lah yang menjadi pihak yang melatarbelakangi hal buruk yang di timpa olehnya. Maka konflik yang berkepanjangan jelas hanya akan semakin menjerumuskan Anda pada kesalahan yang lebih dalam dan lebih buruk lagi. Ingin kah Anda hidup dalam rasa ketidaktenangan? Jawabannya tentu tidak bukan!
Oleh karena itu, putus cinta dapat Anda maknai sebagai sebuah proses dan awal untuk kehidupan asmara yang lebih baik disaat Anda nantinya telah memiliki cinta yang baru. Kenangan buruk dan indah yang pernah Anda lalu sudah cukup menjadi bekal yang cukup agar Anda menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan bijaksana. Saat balas dendam Anda salurkan ke hal yang lebih positif, mulai dengan cara yang paling aneh, unik ataupun dengan melampiaskannya pada kualitas karier Anda. Tentu dikemudian hari Anda pun dapat menuai hal positif yang telah Anda lakukan. Inilah yang menjadi beberapa alasan mengapa rasa sakit hati pasca putus dan membuat Anda berkeinginan untuk balas dendam pada sang mantan menjadi suatu hal yang sangat tidak penting Anda lakukan.
Kesimpulan
Pada dasarnya membalas dendam kepada mantan memang tidak perlu dilakukan. Tapi masalah percintaan adalah persoalan yang kompleks. Pada beberapa kasus, seseorang baru bisa move on setelah merasa berhasil membalas dendam kepada mantannya. Ini memang hal yang wajar, namun tidak sepenuhnya bisa dibenarkan. Walaupun begitu, kami juga sudah menulis trik membuat mantan sakit hati pada artikel lainnya. Segala tips pada artikel tersebut bisa Anda lakukan, tapi tentunya dengan kesiapan untuk bertanggungjawab atas segala resikonya. Semoga bermanfaat.