Mencintai dan dicintai adalah hal terindah yang bisa terjadi dalam hidup seseorang. Karena yang namanya cinta adalah sebuah perasaan yang begitu membahagiakan, Anda pun tentu bahagia kan saat seseorang yang spesial di hati Anda mencintai Anda? Tapi pertanyaannya cukupkah hanya cinta sebagai modal untuk menikah? cukupkah cinta sebagai modal untuk mengarungi bahtera rumahtangga?
Jawabannya adalah “Tidak“
Sebagian dari Anda tentu tahu kalau modal cinta itu tidak cukup untuk membina rumahtangga, tapi dibutuhkan hal yang lebih besar. Anda pasti menebak kalau itu adalah biaya, itu memang benar tapi untuk membangun sebuah mahligai rumahtangga harmonis dan penuh kasih sayang, cinta dan biaya itu pun tidak cukup.
Anda harus sadar kalau sebuh rumahtangga itu mesti dibangun dengan dasar yang kuat, jadi cinta dan biaya saja tidak cukup. Tapi harus ada kesiapan mental atau psikis yang wajib dipertimbangkan. Bahkan kini, sudah timbul kesadaran dari kaum wanita untuk melakukan tes kesehatan maupun konsultasi dengan psikolog sebagai bekal untuk membentuk mahligai rumah tangga yang harmonis dengan calon pasangannya.
Alasannya jelas. Tanpa modal yang cukup, cinta yang menjadi landasan rumah tangga bisa goyah bahkan sangat gampang tergoyahkan. Karena nyatanya bahtera rumahtangga itu tidak seperti masa pacaran, melainkan sebuah hubungan yang stratanya lebih tinggi. Karena itu modal cinta dan biaya tidak akan cukup tanpa mental dan psikis yang kuat. Demikian pula jika salah satu pihak mengidap penyakit kelamin atau infertil/mandul. Karena jika pernikahan sudah terjadi, saling menyalahkan satu sama lain tentu bukan solusi yang tepat. Karena itu, cinta saja tidak akan cukup menjadi modal untuk menikah.
Jadi untuk Anda semua, sangat penting agar sebelum menikah Anda yang tidak boleh mengabaikan tes kesehatan. Tes ini disebut juga pemeriksaan kesehatan pranikah, atau premarital check-up. Tes ini sangat penting bagi kesehatan Anda dan pasangan. Pemeriksaan seperti ini sebaiknya dilakukan 6 bulan sebelum pernikahan dilangsungkan.
Lalu apa saja yang perlu diperiksa sebelum menikah?
Tes yang paling penting adalah tes di bagian reproduksi dan bagian genital (kelamin). Pemeriksaan ini berlaku baik bagi pria maupun wanita. Sebelum menikah, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu ada atau tidaknya penyakit yang diidap di organ genital dan pada organ reproduksi calon pasangan kita termasuk Anda sendiri. Apalagi sudah jadi rahasia umum bagaimana kerasnya godaan semasa muda, bukan tidak mungkin karena satu dan lain hal organ genital Anda atau pasangan Anda terjangkit penyakit. Selain itu, bagi calon pengantin perempuan, perlu juga memeriksakan kandungannya
Jadi sebelum menikah, sebaiknya periksakan kesehatan bagian kelamin dan reproduksi Anda dan pasangan. Tujuannya adalah agar Anda berdua bisa saling menerima apa adanya dan mengambil tindakan antisipasi yang diperlukan jika memang ternyata ditemukan gangguan kesehatan. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mengetahui adanya gangguan/penyakit yang bisa menyebabkan infertilitas atau sulit mendapatkan keturunan.
Jika Anda dan pasangan berencana untuk menikah, periksakan kesehatan organ genitalia Anda berdua ke dokter spesialis kulit dan kelamin, periksakan juga kesehatan organ reproduksi dan kandungan Anda di dokter spesialis kandungan. Dengan diagnosa yang tepat, bisa segera dilakukan tindakan pencegahan atau pengobatan yang diperlukan. Jangan sampai penyakit tersebut merusak rumah tangga sepasang pengantin baru. Jika pemeriksaan dilakukan sebelum menikah, setidaknya kedua belah pihak sudah saling mengetahui kekurangan masing-masing pada bagian kelamin dan reproduksi. Terlebih lagi dengan pergaulan pria-wanita yang semakin permisif di era modern ini mengakibatkan semakin tingginya kecenderungan untuk terjadi pergaulan bebas. Mungkin Anda sudah lama mengenal pasangan Anda dan percaya bahwa dia adalah orang yang terbaik bagi Anda. Namun alangkah baiknya Anda dan pasangan menjalani pemeriksaan kesehatan pranikah. Toh tujuannya baik, bukan?
Sepakat dengan anda..lenbih baik check kesehatan dulu sebelum menikah dari pada menyesal nantinya..