Tidak banyak wanita yang bisa mendapatkan orgasme saat bercinta. Bahkan ditemukan bahwa hampir sebagian besar wanita tidak mencapai klimaksnya saat berhubungan intim. Bahkan sebanyak 50 persen wanita melakukan orgasme palsu untuk menyenangkan suaminya.
Namun hal ini telah dibantah oleh sebuah hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa sebenarnya semua wanita bisa mendapatkan orgasme dalam setiap sesi bercinta. Yang penting adalah mereka mendapatkan stimulasi yang efektif. Riset yang digagas oleh Dr. Vicenzo Puppo dan diterbitkan dalam Journal of Clinical Anatomy ini menemukan bahwa ketika pria sudah mencapai klimaksnya atau dia telah mengalami ejakulasi, tidak berarti bahwa sesi bercinta telah selesai.
Ketika suami telah mencapai kepuasan namun istrinya belum mendapatkannya, masih ada peluang bagi istri untuk mencapai kepuasan. Mereka masih bisa mencapai klimaks tanpa penetrasi meskipun hal tersebut masih membutuhkan bantuan dari suami. Setelah suami ejakulasi, dia pasti sudah tidak bisa lagi melakukan penetrasi. Namun hubungan seks masih bisa dilanjutkan dengan cara berciuman, berpelukan dan saling menyentuh. Cara ini bisa membantu istri mendapatkan orgasmenya tanpa harus penetrasi.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pada wanita masih bisa mencapai orgasmenya jika vaginanya diberikan stimulasi yang efektif. Stimulasi inti bisa dengan penetrasi, oral seks atau masturbasi. Namun cara yang paling cepat dan efektif untuk mendapatkan hal itu adalah menggunakan jari di daerah klitoris.
Daerah ini adalah daerah yang paling sensitif dari wanita. Saking sensitifnya, daerah ini juga lebih sering disebut dengan penis wanita. Penamaan ini dilakukan karena bagian ini memiliki banyak syaraf yang bisa membuat wanita lebih cepat terangsang. Sifat ini sama dengan penis yang memiliki banyak syaraf dan titik rangsang sehingga lebih cepat terangsang dan mencapai orgasme.
Klitoris ini memiliki letak yang tersembunyi. Daerah ini terletak diantara labia mayora dan minora persis di bawah tulang kelamin. Sebuah hasil penelitian yang pernah dimuat dalam Journal of Sexual Medicine pada bulan Februari 2014 menemukan bahwa kemampuan orgasme wanita dipengaruhi oleh ukuran dan letak klitorisnya. Ketika wanita mendapatkan kesulitan untuk orgasme, berarti klitorisnya berada jauh di dalam vagina atau memiliki ukuran yang kecil.