Dalam sebuah hasil penelitian ditemukan bahwa tidak banyak wanita bisa meraih klimaks ketika bercinta. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan mendasar antara kemampuan orgasme. Perkembangan kemampuan orgasme wanita lebih lambat dan lebih sulit diprediksi. Hal ini akan semakin para jika para suami tidak lagi memperhatikan orgasme istrinya ketika mereka telah mendapatkannya. Padahal ketika sudah orgasme, penis sudah tidak lagi ereksi sehingga istri harus menunggu lama untuk mendapatkan orgasme.
Bagi Anda yang mengalami masalah seperti ini, berikut ini adalah tips agar suami mau membantu meraih klimaks:
-
Jangan Melakukan Orgasme Palsu
Sebuah hasil survey menemukan bahwa banyak wanita yang melakukan orgasme palsu karena menjaga perasaan suaminya. Padahal sebenarnya hal tersebut justru akan membuat Anda semakin sulit mendapatkan orgasme karena suami tidak akan pernah tahu cara membuat Anda puas. Ketika Anda tidak memberi tahu suami kalau Anda tidak bisa orgasme, maka Anda berdua tidak bisa mengetahui cara mendapatkannya.
-
Memberi Pengarahan
Anda tidak bisa mengandalkan penetrasi seks sebagai cara untuk bisa orgasme karena cara ini tidak akan menyentuh daerah sensitif Anda. Untuk bisa mencapai klimaks, Anda harus memberikan stimulasi pada klitoris. Oleh karena itu, berikan pengarahan kepada suami agar dia bisa mengetahui bagian mana saja yang perlu distimulasi.
-
Mengungkapkan Kepuasan
Ketika suami sudah memberikan stimulasi di daerah yang tepat, berikan ekspresi yang menggambarkan kepuasan Anda. Anda bisa mengeluarkan bahasa tubuh dan suara yang menggodanya agar dia tahu kalau Anda suka dengan stimulasi yang dia berikan. Hal ini pasti akan membuatnya bersemangat dan bergairah untuk membantu Anda meraih klimaks.
-
Membicarakan Tentang Hubungan Intim
Pada zaman dahulu, masalah ranjang adalah hal yang tabu untuk dibicarakan. Namun tidak lagi pada zaman sekarang. Anda harus mulai belajar untuk membicarakan masalah hubungan intim dengan suami agar Anda bisa saling memahami tentang masalah ini. Saat membicarakan hal ini, sebaiknya Anda tidak melakukannya di tempat tidur. Bicarakan hal ini saat Anda berada di ruang keluarga, ruang kerja atau meja makan. Pastikan juga And memperhatikan waktu saat membicarakannya, jangan bicarakan saat Anda berdua sedang merasa lelah.