" Terbang menuju dekade pertama,
tetap kuat tetap menjulang"

" Terbang menuju dekade pertama, tetap kuat tetap menjulang"

Mengapa Meriam Bellina Bertahan Selama 3 Tahun Dipukuli Hotman Paris Hutapea?

meriam bellina vs hotman paris hutapea

Kita semua dikejutkan dengan berita pengaduan Meriam Bellina (MB) atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Hotman Paris Hutapea (HPH). MB melaporkan bahwa HPH yang diakui sebagai teman dekatnya telah menampar, membanting dan mencekik lehernya. Yang tak kalah mengejutkan adalah fakta bahwa tindakan penganiayaan tersebut dilakukan beberapa kali sejak tahun 2009.

Apa yang membuat berita ini begitu mengejutkan? Pertama, HPH adalah seorang pria beristri dan tidak pernah tersiar berita bahwa ia bermasalah dengan istrinya. Kedua, MB sebagai seorang artis senior yang cantik, terkenal, dan tentu saja kaya, kenapa mau saja bertahan dalam hubungan “terlarang” dan penuh kekerasan? Padahal kalau dipikir-pikir, dengan kecantikannya, MB bisa dengan mudahnya membuat banyak pria “baik-baik” jatuh cinta kepadanya. Memangnya apa yang membuat seorang HPH bisa membuat MB “klepek-klepek” dan bertekuk lutut?

Terlepas dari semua itu, kasus ini membuat kita semua jadi bertanya-tanya: “Mengapa wanita bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan?”

Mengapa perempuan bertahan dengan pasangan yang kasar adalah pertanyaan yang kompleks, dan tidak mudah untuk menjawabnya. Ada banyak alasan mengapa banyak wanita terus membiarkan dirinya dikasari oleh pasangannya. Karena tingginya kebutuhan wanita akan ikatan emosional, banyak wanita yang tetap bertahan dengan pasangan yang dicintainya meskipun mereka sering disakiti. Ada beberapa alasan utama, yaitu:

1. Rasa takut
Ketakutan adalah alasan utama mengapa wanita bertahan dalam hubungan yang kasar. Wanita tidak ingin melapor ke polisi. Wanita takut bahwa jika mereka meninggalkan rumah pelaku dapat menciptakan lebih banyak masalah bagi mereka dan anak-anak mereka. Dalam beberapa kasus, pelaku mengancam wanita dengan konsekuensi yang mengerikan jika mereka berani meninggalkan rumah. Karena ancaman ini, beberapa wanita merasa dipaksa untuk bertahan dalam hubungan dan tidak pernah mengungkapkan kekerasan yang dialaminya kepada orang lain.

2. Ketergantungan
Wanita tergantung pada laki-laki karena berbagai alasan. Faktor yang paling penting adalah ketergantungan ekonomi. Dalam kebanyakan kasus, pria tidak mengizinkan wanita untuk bekerja, dan mereka mencoba untuk membuat si wanita sepenuhnya tergantung secara keuangan.

Ketergantungan secara keuangan adalah ketergantungan yang besar yang melahirkan bentuk-bentuk ketergantungan seperti ketergantungan emosional dan ketergantungan fisik. Para pelaku mengontrol proses berpikir dari para wanita dan memaksa si wanita untuk bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan.

3. Norma sosial dan budaya
Dalam banyak kasus, wanita masih mengikuti norma-norma sosial dan budaya. Ini adalah salah satu alasan mengapa wanita tetap bertahan dalam hubungan yang kasar. Dalam banyak budaya, posisi suami dianggap lebih tinggi daripada istri dan istri harus tunduk kepada suami mereka dan harus mematuhi mereka. Budaya juga menyatakan bahwa adalah salah bagi seorang wanita untuk melawan seorang pria.

Norma sosial dan budaya umumnya tidak mengizinkan perempuan untuk meninggalkan rumah mereka, terlepas dari situasi rumah tangga mereka. Karena norma-norma sosial dan budaya, perempuan melakukan penyesuaian tertentu dalam hidup mereka dan lebih memilih untuk bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan.

4. Nilai Kekeluargaan
Wanita sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kekeluargaan. Di Asia, orang dengan bangga menjadikan wanita yang mengorbankan kepentingan mereka untuk kepentingan keluarga sebagai teladan yang baik. Selain itu, wanita tidak ingin meninggalkan rumah, dan bertahan dalam hubungan yang kasar karena nilai-nilai emosional dan keluarga.

Umumnya, perempuan tinggal dalam hubungan yang kasar karena mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki pilihan. Mereka harus membaca cerita-cerita penuh inspirasi tentang wanita yang telah melarikan diri hubungan yang kasar dan berhasil merebut kembali kepercayaan diri untuk menjalani hidup baru.

Kita lihat saja akhir dari kisah “MB VS HPH” ini. Semoga bisa menjadi inspirasi dan pelajaran berharga bagi seluruh wanita di Indonesia.

Erwin Miradi
Erwin Miradi
Internet marketer, PHP geek, dan seorang gamer sejati. Sebagai Internet Marketer yang sudah bergelut dengan situs dan blog sejak 2006, Erwin Miradi banyak menulis tentang turorial WordPress yang diambil dari pengalamannya sendiri.

More from author

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel terkait

Advertismentspot_img

Artikel terbaru

4 Miskomunikasi yang Sering Terjadi Dalam Hubungan Asmara

Suatu jalinan asmara yang sehat tentu sebaiknya diisi dengan komunikasi yang baik antara masing-masing pasangan. Komunikasi yang baik tentunya dapat membuat pasangan satu sama...

Memikat Hati Wanita dengan Memahami Seni Bahasa Tubuh

Seni bahasa tubuh tidak hanya digunakan di dalam pertunjukan teater atau pembuatan film. Bahasa tubuh sebenarnya digunakan dalam interaksi kita setiap hari kepada semua...

Kekasih Anda Cemburu Buta? Berikut 5 Tandanya

Hubungan asmara tentu menjadi suatu kondisi yang mengasikkan. Mendapatkan perhatian yang lebih dari pasangan jelas menjadi suatu hal yang membuat kamu menjadi lebih bahagia....