" Terbang menuju dekade pertama,
tetap kuat tetap menjulang"

" Terbang menuju dekade pertama, tetap kuat tetap menjulang"

Mengapa Kita Bisa Jatuh Cinta?

 

Jatuh cinta adalah salah satu perasaan yang paling menyenangkan dalam kehidupan kita, namun perasaan ini masih menjadi misteri bagi kebanyakan orang. Memang waktu kita jatuh cinta, rasanya itu bukan Cuma mau nempel kayak cicak mati kesana kemari, tapi semenjengkelkan apapun orang yang kita cintai rasanya itu enggan untuk melepasnya iya kan? saking gak maunya ada yang sampe nekat selingkuh.

Cuma serius nih apakah Anda pernah bertanya-tanya apa yang membuat orang jatuh cinta? Yang gak cuma cuka dirasa cokelat tapi meski beda jarak selalu ada yang berusaha bertahan, meski harus berhadapan dengan pahitnya ngeliat orang lagi malam mingguan kitanya Cuma pacaran via sosmed. Miris sih tapi ya begitulah yang namanya cinta. Jadi kira-kira mengapa kita bisa jatuh cinta?

Nah, kalo menurut pendapat saya pribadi dan pendapat beberapa pakar cinta, berikut beberapa alasan kenapa kita bisa jatuh cinta.

Mengapa-Kita-Bisa-Jatuh-Cinta-oleh-SegiEmpatKetertarikan secara fisik tentu saja merupakan salah satu jawaban dari pertanyaan ini, tetapi kata “seksi” memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang. Anda mungkin jatuh cinta pada seseorang yang periang dan gila pesta, sementara teman Anda mencintai seorang kutu buku yang pemalu. Ketertarikan seksual yang berbeda membuat setiap orang unik.

Dalam hal jatuh cinta, kita cenderung untuk memilih tipe orang yang sama. Misalnya, apakah Anda bertanya-tanya mengapa Anda selalu jatuh cinta pada orang yang berkulit gelap, atau mengapa teman Anda selalu tertarik pada pria yang memakai kacamata? Mungkin ini tampak seperti kebetulan, tetapi kenyataannya adalah hal ini dipengaruhi oleh kecenderungan seksual kita yang seringkali berhubungan dengan memori masa kecil kita.

Almarhum John Money, PhD, seorang psikolog dari Johns Hopkins University telah mencetuskan teori “Peta Cinta”. Ia mengatakan bahwa kecenderungan seksual kita bersumber pada pengalaman masa lalu. Dalam penelitiannya ia berkesimpulan bahwa peta cinta adalah seperti sebuah “template” yang menjadi kekuatan penuntun dalam hidup kita. Sebagai contoh, katakanlah Anda pernah mengalami cinta monyet dengan anak tetangga sebelah Anda dulu dan ia memiliki rambut yang ikal. Bertahun-tahun kemudian, Anda masih saja selalu mencari lawan jenis yang berambut ikal. Atau mungkin teman Anda dulu selalu mengagumi gurunya yang botak. Bertahun-tahun kemudian, dia akhirnya memiliki suami yang botak juga!

Selain peta cinta fisik, kita juga memiliki peta cinta perilaku. Kita akan cenderung tertarik pada suatu “tipe”, apakah itu tipe anak nakal, serius, atau badut kelas. Apa pun tipe Anda, Anda akan tetap dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil Anda. Kita cenderung untuk meniru pola hubungan yang kita lihat saat kita kecil, baik hubungan itu sehat atau tidak.

Sebagai contoh, anak yang memiliki ayah yang kasar dan sering marah, seringkali mengulangi lingkaran setan itu dalam hubungan mereka sendiri. Ia akan memilih pasangan yang sering melakukan kekerasan fisik maupun nonfisik. Tumbuh di rumah yang penuh dengan kekerasan mendorong anak-anak untuk mengasosiasikan cinta dengan rasa sakit, dan bertahun-tahun kemudian, kenangan ini dapat memicu alam bawah sadar yang membuat mereka sulit untuk membedakan antara hubungan yang sehat dan yang tidak sehat.

Semua pengalaman ini akan menjadi pemicu yang bisa diaktifkan pada saat Anda bertemu seseorang. Otak Anda akan mengumpulkan semua memori visual dan membuat Anda terkenang akan semua memori ity. Secara tidak sadar, Anda akan masuk ke peta cinta Anda di mana Anda bisa merasa tertarik atau tidak kepada seseorang.

Bahkan jika Anda merasa daya tarik instan, ini tidak selalu berarti Anda akan jatuh cinta. Bahkan, kebanyakan orang hanya mengalami “nafsu sesaat”!

Namun, ada pasangan yang mengatakan bahwa mereka benar-benar tahu mereka ditakdirkan untuk bersama sejak saat mereka pertama kali bertemu satu sama lain. Bagi orang yang percaya pada cinta pada pandangan pertama, ketertarikan instan kepada seseorang lebih dari sekedar daya tarik sesaat. Banyak orang yang mengalaminya mengatakan bahwa mereka merasa terhubung begitu saja dengan orang tersebut, merasa begitu intim seolah-olah mereka telah mengenal pasangan mereka sebelumnyanya – dan mungkin ditakdirkan untuk bertemu sejak hari mereka dilahirkan.

Nah di atas itu menurut pandangan pakar cinta. Kalau menurut saya pribadi, dari pengalaman sendi dari orang-orang disekitar, rasa cinta juga bisa muncul dan tumbuh bak rumput liar karena ada rasa kebutuhan. Dalam artian dibalik ketertarikan fisik ada faktor X yang membuat kita tidak hanya merasa tertarik tapi benar-benar merasa butuh. Ini yang sebenarnya menurut saya cukup unik karena ada kalanya rasa butuh itu muncul dari hal-hal materil. Seperti misalnya yang pernah dialami salah seorang teman saya dulu. Anda masih ingat kan seri ponsel Nokia 6600 yang sempat tenar dulu? Jadi teman saya itu jadi kesem-sem sama satu cewek karena Cuma dia satu-satunya cewek yang pake 6600. Aneh kan? tapi ya faktanya emang seperti itu.

Tapi memang kebutuhan itu bukan hanya tentang hal-hal berbau materil bisa juga non materil, seperti butuh kasih sayang dan perhatian yang lebih. Kayak yang jomblo akut yang rindu dengan belaian dan perhatian hehe.

Selain faktor kebutuhan, kepandaian juga bisa membuat kita jatuh cinta. Kalau ini sih rasa-rasanya sudah tidak perlu dijelaskan panjang lebar lagi kan? karena memang seseorang yang cerdas itu punya pesona, dia yang tahu banyak hal, berpikir realistis, logis dan gak kebanyakan micin pasti lebih punya daya tarik.

Faktor kebersamaan juga jadi alasan kenapa kita bisa jatuh cinta. Sudah jadi hal yang alami dimana saat kita menghabiskan waktu yang lama dengan seseorang itu bakal memunculkan rasa kehilangan saat kita harus berpisah. Apalagi dalam rentan waktu itu kita dan dia memang bisa dibilang sangat dekat. Entah itu karena pengaruh kerjaan atau karena saling merasa butuh satu sama lain. Yang kayak gini nih yang katanya cinlok alias cinta lokasi. Entah itu rekan kerja ataupun sahabat sendiri.

Well, faktor yang terakhir adalah karena alasan kenyamanan. Kalau menurut saya faktor inilah yang kadang membuat kita sendiri jadi bingung kenapa sampai jatuh cinta. Pasalnya yang namanya kenyamanan itu adalah hal yang paling tidak bisa dibandingkan. Saat kita sendiri merasa nyaman dekat dengan seseorang, disaat itulah rasa cinta bisa tumbuh dan terus berkembang dari hati sampai ke kepala.

Erwin Miradi
Erwin Miradi
Internet marketer, PHP geek, dan seorang gamer sejati. Sebagai Internet Marketer yang sudah bergelut dengan situs dan blog sejak 2006, Erwin Miradi banyak menulis tentang turorial WordPress yang diambil dari pengalamannya sendiri.

More from author

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel terkait

Advertismentspot_img

Artikel terbaru

Mengapa Kesetiaan Adalah Fondasi Kuat dalam Hubungan Cinta?

Hubungan yang spesial diantara dua manusia punya kriteria tertentu. Tanpa kriteria ini, sebuah hubungan hanya akan jadi hubungan biasa yang ringkih dan bahkan tidak...

Cara Menunjukkan Empati yang Tulus dalam Hubungan Kamu

Di artikel sebelumnya sudah kita bahas sifat-sifat cowok yang disukai cewek yang sebaiknya kamu jadikan dasar dalam memikat wanita ataupun dalam mempertahankan sebuah hubungan....

Dasar yang Perlu Kamu Tau Tentang Misteri Alam Bawah Sadar Wanita

Alam bawah sadar adalah wilayah misterius dalam pikiran kita yang memiliki pengaruh besar terhadap perilaku dan keputusan kita, bahkan ketika kita tidak menyadari adanya...