Anda mungkin sering melihat atau mendengarkan curhat dari kerabat atau teman yang tetap bertahan dalam rumah tangganya meski mereka tidak bahagia. Hal itu kemudian membuat Anda bertanya-tanya, apa alasan mereka bertahan. Jika memang tidak bahagia, kenapa tidak bercerai saja?
Namun sebuah hasil studi yang dilakukan oleh Irwin Mitchell, yang merupakan firma hukum ternama di Inggris melakukan riset terhadap hal tersebut. Riset yang dilakukan kepada 2.000 orang responden itu menemukan bahwa sebanyak 40 persen responden sedang menjalani pernikahan yang tidak bahagia.
Sebanyak 18 persen responden bahkan sudah berpikir untuk mengakhiri pernikahannya. Namun satu dari 20 orang responden lebih memilih untuk menunggu selama 10 tahun atau lebih sebelum akhirnya memutuskan untuk bersiap. Tapi sebanyak 30 persen pasangan lebih memilih untuk tetap bersama untuk mencegah banyaknya kehilangan. Alasan yang paling sering diungkapkan untuk tetap bertahan adalah karena buah hati tercinta. Dan hal ini dilakukan oleh satu dari empat orang responde.
Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa pasangan tetap bertahan dalam kehidupan pernikahan yang tidak bahagia:
- Mengkhawatirkan dampak perceraian pada anak;
- Takut tidak bisa berkomunikasi dengan anak;
- Akan ada banyak kehilangan;
- Masih memerlukan waktu untuk memikirkan perceraian;
- Ingin mempunyai uang pasangan;
- Tidak bisa membiayai hidup jika bercerai;
- Tidak sanggup membiayai urusan perceraian;
- Terlalu banyak utang bersama yang dimiliki;
- Tidak mau menjadi bahan perbincangan; dan
- Takut tidak bisa lagi bertemu dengan orang lain.
Hidup bersama dalam ketidakbahagiaan pasti akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Namun ternyata para pasangan ini memiliki caranya sendiri agar mereka bisa bertahan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan oleh pasangan:
- Tidak berdebat di depan anak;
- Merayakan bersama hari-hari istimewa seperti ulang tahun anak ataupun hari libur nasional;
- Tetap jalan-jalan bersama anak;
- Berpelukan di sofa saat sedang nonton bersama anak;
- Tidak membicarakan masalah dengan mendalam;
- Berlibur bersama keluarga;
- Tidur seranjang;
- Tetap saling mencium sebelum melakukan aktivitas pagi;
- Memiliki jadwal kencan di malam hari; dan
- Saling memegang tangan.