Beberapa mahkluk terbesar yang pernah menjejakkan kaki di bumi berasal dari zaman purba, ketika Dinosaurus masih merajalela. Baik predator hingga mangsa-mangsanya semua bertubuh raksasa. Beberapa dari binatang terbesar yang pernah hidup di zaman purba adalah nenek moyang dari binatang-binatang yang kita kenal hari ini seperti buaya dan ikan hiu. Saya tidak bisa membayangkan jika manusia harus hidup di zaman yang sama dengan binatang-binatang purba tersebut, apalagi manusia pra-sejarah tertinggi yang pernah ditemukan hanya setinggi 3 meter.
Dalam serial ini, akan saya tunjukkan beberapa mahkluk-mahkluk purba terbesar yang pernah dikenal dunia, muali dari herbivora purba terbesar, predator purba terbesar, bahkan mahkluk-mahkluk terbesar yang pernah mengarungi lautan dan angkasa. Beberapa makhluk ini hidup rautsan juta tahun yang lalu hingga tidak banyak yang bisa diperlihatkan kecuali ilustrasi bentuk dan tinggi badannya saja. Karena binatang-binatang yang fosilnya masih bisa di susun dan bentuk rata-rata berasal dari zaman Jurrassic, tapi binatang-binatang purba dari zaman ini masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan binatang-binatang yang hidup sebelumnya.
Inilah serial binatang-binatang purba terbesar yang pernah dikenal dunia.
Titanoboa, Ular Purba Terpanjang, Terbesar dan Terberat
Ular adalah salah satu binatang yang menjadi phobia atau ketakutan banyak orang. Orang-orang ini harus bersyukur karena tidak hidup di zaman yang sama dimana ular terpanjang, terbesar dan terberat hidup. Berdasarkan rangkaian fosil ular-ular yang pernah ditemukan, Titanoboa adalah ular purba terbesar yang pernah melata di permukaan bumi. Spesies binatang yang hidup sekitar 60-58 juta tahun yang lalu pada masa zaman Paleocene, 10 juta tahun setelah punahnya bangsa Dinosaurus.
Berdasarkan fosil, ular ini memiliki panjang tulang belakang sekitar 11 hingga 15 meter, dengan bobot 1135 kilogram. Bagian paling tebal pada tubuhnya berdiameter 1 meter. Dibandingkan dengan ular yang saat ini masih ada, rekor terpanjang dipecahkan oleh ular Python reticulatus yang memiliki panjang 8,7 meter dan ular Anaconda hijau sepanjang 5,21 meter.
Pada tahun 2009, fosil sekelompok Titanoboa ditemukan di dalam sebuah tambang di La Guajira, Columbia. Setelah penemuan ini, fosil-fosil berikutnya ditemukan di beberapa wilayah Amerika Selatan yang dulunya adalah wilayah tropis untuk binatang-binatang purba.
Ular adalah salah satu binatang ectothermic, atau binatang yang metabolisme dan pertumbuhannya sangat bergantung pada kondisi iklim dimana ia berhabitat. Binatang-binatang ectothermic pada wilayah-wilayah dengan iklim panas dapat tumbuh lebih besar, sementara binatang-binatang ectothermic yang lebih kecil di dapati di bagian bumi yang lebih jauh dari garis ekuator. Panas bumi di hutan-hutan tropis pada masa Titanoboa diperkirakan jauh lebih panas dari iklim habitat ular tropis hari ini, dan itu yang memungkinkan Titanoboa untuk tumbuh lebih besar dari ular-ular setelahnya.
Di bawah ini adalah purwarupa dari ukuran asli fosil Titanoboa dan perbandingannya dengan ukuran tubuh manusia dewasa.
Sarcosuchus, Reptil Purba Terbesar
Semua orang setuju kalau buaya dengan ukurannya yang hanya semeter sudah cukup menyeramkan dan berbahaya. Tapi Sarcosuchus adalah reptil purba yang menyerupai buaya yang terbesar yang pernah hidup di dunia. Fosil Sarcosuchus pertama kali ditemukan di gurun Sahara oleh seorang paleontologis Perancis bernama Albert-Félix de Lapparent. Tapi karena minimnya peralatan dan terbatasnya teknologi pada saat iut, fosil yang berhasil ditemukan hanyalah tempurung kepala dan beberapa gigi. Dengan fosil tersebut, binatang ini kemudian resmi digolognkan dalam genus baru.
Sementara baru pada tahun 1997 dan 2000, seorang panteologis Amerika bernama Paul Sereno menemukan sebagian besar fosil Sarcosuchus hingga tulang belakang yang kemudian memastikan spesies binatang ini sebagai predator reptil buaya purba yang tebesar yang pernah ditemukan di Afrika dan Amerika Selatan.
Sarcosuchus dewasa dipercaya memiliki panjang yang sama dengan bus kota standar pada umumnya, yaitu 11,2 hingga 12,2 meter. Buaya purba yang hidup di air asin ini memiliki bobot badan 7 hingga 8 ton. Fosil Sarcosuchus terbesar yang pernah ditemukan juga dianggap sebagai Sarcosuchus yang paling tua. Menurut penelitian, Sarcosuchus terus tumbuh sepanjang usianya yang berkisar antara 50 hingga 60 tahun. Pada 30 tahun pertama, ukuran badan Sarcosuchus tumbuh secara signifikan lalu pertumbuhan iut mulai melambat seiring dengan bertambahnya usia Sarcosuchus tersebut.
Sebagai gambaran besarnya reptil ini, panjang tengkoraknya saja sudah sama dengan panjang tubuh manusia dewasa yaitu sepanjang 1,78 meter. Rahang atasnya lebih panjang daripada rahang bawah yang memperkuat cengkramannya ketika menggigit. Moncong reptil ini mengambil 75% bagian dari tengkorak kepalanya itu sendiri.
Rahang raksasa yang kuat ini dihiasi dengan rentetan 132 gigi tebal yang tidak dirancang untuk merobek, tapi lebih kepada mencengkram dan menahan mangsanya seperti buaya yang hanya mencengkram mangsanya dan menenggelamkan mereka di bawah air hingga kehabisan napas.
Sarcosuchus hidup pada masa Cretaceous yaitu sekitar 112 juta tahun silam, ketika itu gurun Sahara masih sebuah daratan tropical yang subur. Sarcosuchus hanyalah salah satu dari banyak binatang purba yang menyerupai buaya. Banyak lagi spesies purba yang bentuk tubuh, habitat, dan sifatnya menyerupai buaya, termasuk reptil purba terkecil yang berukuran panjang 8 sentimeter dengan tengkorak sepanjang 3 sentimeter.
Makhluk Terbang Terbesar dalam Sejarah
Di kerajaan binatang, salah satu bangsa yang dipenuhi dengan spesies bertubuh kecil adalah burung. Burung terbesar yang Anda bisa lihat saat ini adalah Elang (Elang di Indonesiar bahkan bisa ditunggangi). Tapi di zaman purba, nenek moyang burung-burung juga ada ayng berukuran raksasa. Binatang purba raksasa yang dulu adalah penguasa langit adalah
Ornithocheirus .
Ornithocheirus adalah binatang terbang yang hidup pada zaman Cretaceous di langit-langit Eropa dan Amerika Selatan. Berdasarkan data penelitian terhadap fosilnya, diperkiran bahwa burung ini menjelajahi langit sekitar 110 juta tahun yang lalu.
Fosil utuh buruang raksasa ini pertama kali ditemukan di Inggris, mengindikasikan bahwa fosil tersebut adalah burung remaja yang berukuran dengan lebar sayap 2,5 meter. Berdasarkan fosil-fosil temuan lain, burung ini disimpulkan dapat hidup dengan waktu yang lama, hingga 50 tahun. Selama itu tubuh burung tersebut dapat terus tumbuh hingga mencapai maksimal panjang kedua sayap 18 meter, atau yang sama dengan 2 minibus keluarga.
Walaupun berukuran raksasa, burung yang satu ini tetap menjadi santapan predator-predator darat dan udara lain yang lebih ganas dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Burung ini adalah santapan utama Deinosuchus atau Sarchosucus.
Ornithocheirus sendiri adalah pemakan ikan, terlihat dari beberapa gigi dan struktur paruhnya dari kumpulan fosil-fosil yang ditemukan. Tidak banyak data lain yang bisa diambil dari fosil binatang ini karena buruknya kondisi fosil yang ditemukan. Sejauh ini, hanya beberapa bagian tubuh Ornithocheirus yang disusun kembali menjadi sebuah replika. Sisanya hanya berupa ilustrasi saja.
Di bawah ini adalah gambar untuk mendeskripsikan perbedaan ukuran antara manusia dewasa dan Ornithocheirus.